Ada Beberapa cara mengakuisisi lahan yg akan kita garap
1. Beli Putus : Cara ini mudah. Anda tinggal mencari lahan
yang Anda sukai, tawar-menawar, dan bayar. Beli putus seperti ini akan membuat
pembiayaan Anda menjadi padat alias besar karena lahan adalah salah satu
komponen terbesar dalam komposisi biaya. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan
adalah luas lahan. Setelah transaksi, BPN akan melakukan pengukuran ulang atas
lahan. Kebanyakan luas lahan cenderung akan berkurang. Sangat sedikit ditemukan
kasus, lahan lebih luas daripada yang tertera di sertifikat. Perhatikan pula
keuntungan investasi Anda. Dengan modal yang besar, tingkat pengembalian modal
dapat saja tidak menarik. Jika Anda menggunakan strategi ini, pastikan Anda
mendapatkan lahan di bawah harga pasar karena Anda membeli tunai dan skema
tunai adalah harus sudah untung saat membeli.
2. Beli Bertahap : Cara ini juga mudah. Setelah Anda cocok
dengan lahan dan melakukan proses tawar menawar, pembayaran lahan dilakukan
secara bertahap. Jangka waktunya sesuai dengan kesepakatan pembayaran.
Pembayaran dapat dilakukan secara bertahap berdasarkan waktu, berdasarkan cek
poin kegiatan, atau gabungan keduanya. Pembayaran bertahap berdasarkan waktu
adalah pembayaran yang Anda lakukan atas dasar tempo waktu pembayaran
berdasarkan kesepakatan, misalnya enam kali pembayaran dalam tempo enam bulan.
Pembayaran bertahap berdasarkan cek poin kegiatan adalah pembayaran yang
dilakukan sesuai dengan kegiatan proyek. Berikut adalah beberapa tahapan
pembayaran yang dianjurkan : a) Tahap Pembayaran 1 : Tanda jadi atau DP;
b) Pembayaran 2 : Pada saat perizinan selesai; c) Pembayaran 3 : setelah
sertifikat jadi; d) Pembayaran 4 : setelah sertifikat pecah. Pembayaran dengan
pola ini dapat menekan modal menjadi relatif lebih sedikit dan tentunya
memiliki tingkat pengembalian modal yang lebih baik dibandingkan dengan pola
beli putus. Pola pembayaran seperti ini sangat menantang karena Anda akan
memutar otak lebih keras untuk mampu menjual dan merealisasikan penjualan
sehingga mampu menutup kewajiban pembayaran tanah. Kalau Anda menyukai
tantangan, ini pola yang tepat untuk Anda.
3. Kerja Sama Kepemilikan : Inilah hot deal yang
sesungguhnya. Prinsip dari cara pembayaran ini adalah kerja sama dengan pemilik
tanah. Pemilik tanah juga diberikan hasil keuntungan atas kepemilikannya. Inti
dari cara pembayarannya adalah berdasarkan unit yang akan dijual nanti. Trik
ini hanya cocok untuk Anda yang ingin menjadi developer. Setiap penjualan atas
kaveling tersebut, Anda berkewajiban membayar ke pemilik tanah. Terdapat dua
pola yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pembayaran dengan pola kerja sama
kepemilikan. Yang pertama tanpa down payment, yang kedua dengan down payment.
Keberadaan uang muka (down payment) dimanfaatkan apabila pemilik tanah memang
memiliki kebutuhan mendesak yang segera dilaksanakan olehnya. Keuntungan lainnya
bagi pemilik tanah adalah dia tidak memiliki risiko terhadap bisnis karena jika
terjadi kerugian, lahannya masih utuh dan nilainya akan terus bertambah.
Keuntungan bagi Anda selaku developer yang modalnya terbatas, modal dapat
ditekan seminimal mungkin. Komposisi biaya lahan dalam usaha developer kurang
lebih 20% dari harga jual. Tentu saja hal ini akan memberikan tingkat
pengembalian modal yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pola-pola
pembayaran lainnya.
4. Beli Lahan Memakai Uang Bank : Selama ini tidak ada
instrumen perbankanyang memperbolehkan developer atau perseorangan mengakuisisi
lahan untuk dikembangkan menjadi perumahan atau hunian pribadi. Namun, sekitar
tahun 2009, instrumen perbankan ini mulai diluncurkan kembali. Instrumen
perbankan ini disebut KPL (Kredit Pemilikan/Pembelian Lahan). Biasanya, kredit
ini digabung dengan kredit konstruksi atau kredit untuk pembangunan unitnya.
Sayangnya, instrumen ini hanya diberlakukan untuk perumahan bersubsidi
pemerintah atau dikenal dengan RSS. KPL akan dicairkan 100% di awal karena
memang digunakan untuk pembelian lahan. Besaran nilainya kurang lebih 70% dari
nilai pasar atau bergantung kepada appraisal dari bank. Anggaplah memang 70%
sehingga untuk modal awal pembelian lahan, Anda hanya membutuhkan 30% dana
saja, apalagi jika Anda mengotak-atik harga pasaran, bisa jadi 100% pembiayaan
akan ditanggung bank. Karena di-blended dengan kredit konstruksi, pada saat
pencairan KPL 100% juga akan dicairkan kredit konstruksi sebesar 20%. Dengan
demikian, modal membangun unit-unit rumah Anda sudah dibiayai oleh bank juga.
Nyaris tanpa modal bukan? Bagi Anda yang akan memulai atau telah menjadi
developer kecil-kecilan, sejumlah kredit tersebut akan dibebankan kepada unit
yang akan Anda pasarkan. Misalnya, tersedia 100 unit. KPL dan kredit konstruksi
sebesar 2 miliar. Maka, beban per unit sebesar 20 juta. Lalu, bagaimana cara
pengembaliannya? Pengembalian KPL dan kredit konstruksi bersamaan dengan
realisasi KPR pembeli. Nilai KPR dipotong langsung oleh bank untuk menutup
sejumlah nilai yang ditentukan sebelumnya (125% dari beban per unit). Misalnya,
harga jual 55jt. Uang muka sebesar 5,5juta. KPR 49,5 juta. Beban per unit KPL
dan kredit konstruksi 20 juta. Pengembalian 125% dari 20 juta sama dengan 25
juta. Maka, KPR 49,5 juta akan dipotong sebesar 25 juta sehingga Anda menerima
24,5 juta saja. Jika ingin membuat real estate, Anda bisa juga membeli lahan
dengan uang bank. Cara paling gampang adalah dengan menggunakan instrumen
bisnis Anda yang lain untuk mengajukan kredit. Hasil kredit digunakan untuk
membeli lahan. Cara seperti ini oleh bank memang tidak direkomendasikan. Namun,
jangan khawatir, ada instrumen bank yang bernama Kredit Pemilikan Tanah. Mirip
dengan KPL penilaiannya juga sama, yakni 70%, tapi sifatnya seperti KPR yang
dicicil setiap bulan. Sejauh ini, bank bersedia membiaya.
Semoga bermanfaat
Kepada Yth. Bapak dan Ibu serta Agan-agan dan sista. Perkenalkan nama saya Doni dari Kalimantan Tengah
BalasHapusBelajar dari pengalaman saya pribadi yang telah kena tipu dan di bohongi
untuk menggarap proyek perumahan property, di mohon untuk tidak percaya 100 % dengan orang yang mengaku-ngaku sebagai
konsultan property / perdagangan umum / dllnya terutama untuk saudara ANDRI HARTONO yang mempunyai nama asli TRI WARDIYANTO
sesuai KTP kelahiran : temanggung 30-04-1972 alamat : Jl. Bungur Raya No. 2 RT. 12 RW. 06 kebayoran lama utara kebayoran baru
Jakarta Selatan Hp. 0812.9631.5543 dan 0857.1978.8224 Nilai nya lumayan sih bagi saya pribadi Rp. 12,5 juta Foto lengkap nya ada.
MODUS PENIPUAN ala Andri alias Tri wardiyanto :
1. Menelpon pemilik tanah seperti saya dan memberikan konsultasi menarik tentang prospek dan keuntungan sebagai developer property
2. Untuk Cek lokasi meminta biaya tiket PP dan akomodasi selama 2-3 hari
3. Untuk meyakinkan akan membuat surat pernyataan bila lokasi tidak layak biaya transfer pertama dalam tempo 3 bulan akan
di kembalikan.
4. Saat Cek lokasi akan menyatakan lokasi pemilik tanah bagus dan layak untuk proyek develop property
5. Minta transfer untuk biaya site plan dan biaya urus perijinan dengan alasan ini itu.
6. Seterus nya di suruh menunggu dan menunggu tanpa terasa hampir 12 bulan atau 1 tahun proyek tetap tidak terlaksana
7. Minta di batalkan proyek dan minta pengembalian di suruh menunggu dengan alasan ini dan itu.
7. Mau saya lapor ke pihak berwajib repot gan, karena saya juga ada kesibukan dan pulang pergi nya ke Jakarta membutuhkan
biaya dan waktu .
ALLAH itu MAHA KAYA,Saya yakin itu. maksud dan tujuan posting saya agar para pemilik lahan baik
bapak dan ibu serta saudara-saudara sekalian jangan sampai mengalami nasib seperti saya.. Mohon di Sebarkan ke website-website,
forum, facebook dan media sosial lain nya.
Terima kasih
Doni
0857.5131.5368
0531 - 32294